emmazone craft: February 2015

Saturday, February 28, 2015

[Bazaar Online] Kreasi Handmade dari Aplikasi Perca




Memberanikan diri ikut kontes menulis yang diselenggarakan oleh redcarra. Kalau melihat di penjelasan yang saya baca, saya termasuk kategori bisnis wannabe. Maka, saya akan menulis tentang impian saya membuat usaha craft.

Craft sudah menjadi passion saya dan saya berencana mengembangkan usaha di bidang craft dengan label Emmazone Craft. Dunia craft yang saya tekuni adalah aplikasi perca handmade dan pasar yang saya bidik adalah anak-anak.
Produknya antara lain kaos nama, bantal, dan tas. Dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah lagi ke depan. Beberapa diantaranya sedang dalam tahap tes pasar.

Keunggulan dari produk2 handmade adalah personalitas dan tidak pasaran. Customer bisa memesan produk sesuai keinginan mereka seperti memilih motif kain dan gambarnya atau disesuaikan dengan tema acaranya. Mereka juga bisa mencantumkan nama di produk yang dipesan. Sehingga cocok dijadikan, hadiah, kado ulang tahun atau souvenir ulang tahun. Beberapa produk emmazone craft adalah sebagai berikut





Berkecimpung di dunia craft, dalam hal ini aplikasi perca juga turut berkontribusi mengurangi limbah sampah. Sisa sisa kain berupa perca tidak serta merta kita buang begitu saja, tapi kita bentuk sedemikian rupa menjadi gambar aplikasi yang cantik dan huruf-huruf yang terangkai menjadi sebuah nama. Aneka gambar dan huruf aplikasi dari corak kain yang berbeda inilah yang menjadi letak keunikan dan keindahan produk yang saya hasilkan.


Saat ini saya memasarkan produk melalui dunia maya, dalam hal ini sosial media seperti facebook. Ini masih menjadi pilihan utama karen cukup efektif, minim modal tapi mampu menjangkau banyak orang di berbagai daerah.

Seperti halnya orang kebanyakan, menjadi bisnis wannabe selalu dihadapakan banyak kendala. Mengingat produk saya adalah handmade, maka sumber daya manusia menjadi motor utama dalam bisnis ini. Karena ke depan, tidak mungkin saya mengerjakan order seorang diri.
Ya, terus terang sulit mencari karyawan yang mau mengerjakan segala sesuatunya secara handmade. Hanya orang-orang yang betul-betul cinta dengan dunia craft yang bisa mengerjakan dengan hati. Kalau tidak, maka hasilnya tidak rapi.

Dengan segala keterbatasan yang ada, saya tetap menjalankan emmazone craft sepenuh hati. Segala sesuatu yang kurang disana sini adalah bagian dari proses pembelajaran untuk bisa maju dan lebih baik lagi.

Tulisan ini disertakan dalam Kontes Bazaar Online – Pamerkan Bisnismu bersama Ladaka Handicraft dan Layana Shop.

Friday, February 27, 2015

Bantal Couple untuk Prewedding

Bantal couple ini pesanan dari Lampung.
Ceritanya akan dipakai untuk foto prewedding.
Smoga suka ya..








Saturday, February 21, 2015

Just Do It

"Tak perlu tunggu hebat 
utk brani memulai apa yang kau impikan
Hanya perlu memulai,
utk menjadi hebat raih yang kau impikan"

-song by Coboy Junior-


nulis sambil nyanyii..
Intinya "Mulai duluuu" 
Maka kesalahan dan perbaikan bisa sambil jalan.
Tulisan ini yang utama sebenarnya untuk mengingatkan dan menyemangati saya. Tapi selain untuk saya , tulisan ini juga saya tujukan untuk sahabat saya, Vivi.
Vivi adalah kawan saya sejak SD hingga SMA. Hobinya adalah masak dan terakhir ini dia mulai menyukai dunia craft.

Tulisan ini diawali dari obrolan kami via BBM. Dia bertanya banyak tentang bagaimana awalnya saya menekuni dunia craft, lalu membagi waktu dengan keluarga, tempat beli bahan craft dan seputar workshop. Saya sangat suport dia dan mengatakan beruntung posisi dia di Jakarta, dimana semua bahan craft tersedia lengkap.

"Bisnis yang paling enak itu yang berawal dari hobimu " 
-Bob Sadino-

Saya suka sekali dengan quote dari almarhum Bob Sadino ini. Dan memang benar menurut saya. Bahagia rasanya melakukan sesuatu yang kita sukai, yaitu hobi. Apalagi jika hobinya dapat menghasilkan rupiah. Meski mungkin tak seberapa, tapi nikmat dan puas rasanya dengan yang kita lakukan.

Saya pernah posting cerita tentang awal Emmazone berdiri disini . Meskipun sampai saat ini saya belum berani mengatakan ini sebagai bisnis.

Ya, sebagai ibu rumah tangga, banyak hal yang pernah saya lakukan untuk membunuh waktu saya di rumah agar tidak bosan. Alhamdulillah, suami saya mendukung seratus persen selama itu positif. Dan tidak menyangka bahwa dari sinilah saya memperoleh penghasilan dari rumah. Meskipun berawal dari ketidaksengajaan, atau nekad lebih tepatnya,  .. but so far so good.

Dari dulu, saya menyukai dunia craft. Saya ingat sekali waktu SD, saya suka pelajaran keterampilan dan salah satu materinya adalah menyulam. Sejak saat itu saya suka meyulam dan dunia craft.

Kalau masalah waktu, tidak usah ditanya. Keluarga tetap prioritas pertama. Jadi yang saya lakukan ini tetap dalam posisi "dalam rangka mengisi waktu luang". Hingga saatnya yang tepat, ini akan menjadi lebih baik lagi. Dengan kondisi saya yang nomaden dan lain sebagainya, saya menikmati saja setiap prosesnya.

Jadi untuk sahabatku Vivi.. saran saya, lanjuuut Buuuu.. hehee...
Oh ya, kemarin dia mengirimkan kaos hasil karyanya dan toping dari flanel lainnya.
happy crafting all.....








Food Chalenge : Seven Days Cooking by Mood

Ceritanya,
Saya sedang suka berada di dapur.
Bagi saya, masak bukan merupakan hobi.
Meskipun demikian, saya ingin bisa masak enak untuk keluarga kecil saya. Saya ingin kelak anak saya merindukan masakan ibunya.

Selain itu saya juga merasa harus bisa masak, untuk menu-menu standar yang sering dimasak pada momen-momen tertentu seperti hari raya, beberapa masakan nusantara dan seafood.

Nggak lucu kan tiba-tiba lebaran saya tidak bisa masak opor. Atau tiba2 anak saya rewel minta dibuatkan rawon dan saya tidak bisa membuatnya. Atau tiba-tiba tetangga dengan baik hati memberikan sebagian ikan hasil tangkapan mancingnya dan saya tidak bisa mengolah seafood.
Dan alasan yang paling utama adalah saya malu tidak bisa masak di usia pernikahan  saya yang sebentar lagi memasuki usia lima tahun.

Akhirnya saya bertekad untuk men-chalenge diri sendiri dengan melakukan Foodchalenge dengan tema Cooking by Mood. hahaaa.... temanya itu lhoooo emmm..
Ya yaa... mengapa temanya Cooking by Mood??? oke saya jelaskan. Saya sering mengamati apa yang sering dipesan suami saya saat makan di restoran dan beberapa makanan yang membuat anak gadis saya lahap makannya. Maklum anak saya tergolong picky eater, pilih-pilih makanan. Tidak semua masakan membuat dia lahap makan.
Naaaahhh... dari pengamatan tersebut saya menyimpulkan beberapa masakan yang wajib saya eksekusi di awal awal foodchalenge ini. Saya mulai browsing resep masakan di internet.

Dan finally, saya berhasil memasak masakan berikut dalam tujuh hari dengan hasil yang tidak mengecewakan. Aplause untuk saya...
dan rencananya akan berlanjut dengan foodchalenge berikutnya.. masih banyak menu yang belum dieksekusi.. hihiii..

Gulai Ikan
Gurami Asam Manis
Fuyunghai
Tempe Tahu Penyet
Udang Saus Mentega
Dendeng Balado
Tahu Tempe Bacem 
Sambal Goreng Kentang Daging dan Opor
Ayam Bumbu Cabe Ijo dan Opor
Martabak Mie with vegetables
Pisang Coklat Keju
Puding Cincau
Pancake

Monday, February 9, 2015

Februari 2015

Tepat satu minggu di tempat baru..
Masih belum move on dari hawa-hawa pindahan. Kardus-kardus belum semuanya dibuka. Aaaahh.. malasY.. masih belum lupa dengan kemas-kemas yang kemarin,   sudah harus dibongkar lagi. Tapi rencananya memang tidak semuanya saya bongkar di depan. Barang-barang 90% sudah pada tempatnya. Ruangan juga mulai rapi dan bersih.
Sebelumnya kebayangkan,... rumah kosong tak berpenghuni, kotor dimana-mana... ooh nooo... walhasil musti nginem pake seragam andalan, daster belel, biar kinclong dan wangiii.  Saya juga sudah mulai memasak dan mengerjakan aktivitas rumah tangga lainnya. Duuuuh ibu-ibu banget sih.. bebenah tiap hari.. wkwkk..

Alhamdulillah sudah mulai menyesuaikan diri dengan suasana dan lingkungan baru. Kontak tukang sayur, tukang galon, tukang rumput, tukang AC , dll sudah di tangan. Tak perlu repot bila butuh sesuatu. Maklum, suami cukup sering dinas keluar kota, jadi saya harus jadi wonder woman. Security komplek juga cukup bersahabat. Jika perlu sesuatu, mereka siap 24 jam. Legaaaa...

Aida juga sudah mulai sekolah di tempat baru. Sebenarnya kalau mau daftar, harus menunggu .. tahun ajaran baru. Tapi, berhubung Aida masih playgroup, ada kemudahan. Lokasinya pun cukup dekat dengan tempat tinggal saya. Bisa jalan kaki. .Lumayan buat olahraga, hihiii...

Pekerjaan lainnya masih menumpuk. Pesanan pesanan craft belum mulai saya kerjakan. Rencananya dalam minggu ini. Peralatan tempur belum saya keluarkan dari kardus.. aaaaah malasnyaaa... tapi harus segera dikerjakan. Saya punya pengalaman buruk dengan yang namanya "menunda pekerjaan". Sungguh merepotkan. Untuk itulah harus mulai saya cicil dari sekarang. Semangaaat....

Dan seperti yang sudah-sudah.. setiap kali mengemas dan membongkar kembali barang-barang,... selalu dan selalu menemukan harta karun yang terlupakan. Seperti kali ini. Saya menemukan kembali koleksi kaos kaki yang dulu rencananya akan saya buat sockdoll. Terlalu sibuk membuat saya lupa kapan terakhir membuat sockdoll... sudah lama sekali. Dan saya bingung, mau dibuat sockdoll  model apa kaos kaki cakep ini.. entahlah... belum dipikirkan..

Yang penting sekarang semua sudah kembali seperti semula aktivitasnya. Lain dengan seminggu yang lalu.. benar-benar menguras energi saat pindahan itu.

And the story must go on...






Pola Boneka Flanel

Hmmm...udah bulan Februari aja.
Teruntuk teman saya, yg kmrn minta pola boneka flanel tanpa baju, ini diaaa..



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Aida

Lilypie - Personal pictureLilypie Fourth Birthday tickers

My Wedding

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers