emmazone craft: January 2015

Thursday, January 29, 2015

Pindahan

Pindahan...
sepertinya saya akrab sekali dengan kata ini. Mungkin sudah garis hidup saya untuk selalu pindah alias nomaden. Terhitung sejak menikah 2010 sampai dengan 2014.. tercatat sudah 7 kali pindahan. Tidak hanya antar kota, tapi antar pulau. Pindahan kali ini adalah yang kedelapan. Tidak jauh jauh, antar kota saja, dengan waktu tempuh hanya  tiga jam saja, kalau lancar, tapi kalau macet  wassalam.. bisa mencapai lima jam.
Ya begitulah.. jalani dengan happy. Kuncinya adalah bersyukur. ,kalimat yang sering ditekankan oleh suami saya. Apapun kondisinya, harus disyukuri. Itu kunci bahagia sebenarnya.

Pindahan kali ini tidak serempong dulu. Mungkin saking seringnya pindah, jadi tidak terlalu heboh mikirnya. Lebih santai sebenarnya. Tapi berhubung sudah ada Aida, ya tunggu dia bobo cantik baru bisa beres-beres dan packing ini itu.


SORTIR
sortir barang penting dan yang ga penting, sortir mainan Aida yang jelek rusak dan yang masih bagus, sortir pernak pernik dan pajangan.. sortir baju baju.. yang masih muat dan yang muat, dll. Maklum, karena pengaruh obat, akhir akhir ini timbangan jadi geser kanan terus.
Sortir wajib dilakukan supaya barang yang kita packing adalah benar benar barang yang masih berfungsi. Beruntung karena kami sudah disediakan rumah oleh perusahaan. Jadi kita tinggal lihat space rumah baru kita, untuk disesuaikan dengan barang yang akan kita bawa. Bagi orang yang hobi mengumpulkan pernak pernik seperti saya, tahapan ini agak sulit. Karena akhirnya harus mengiklaskan barang-barang kesukaan terbang ke kampung halaman.. hiks..hiks. But its okelah.. memang harus begitu, hidup nomaden wajib meminimalisasi barang bawaan.

PACKING
Kardus, travel bag, container, lakban, label, kertas koran, plastik wrapping, spidol, gunting adalah mainan baru orang pindahan.
Saya pisahkan barang barang menurut kategorinya. Tidak mungkin kan baju saya menjadi satu travel bag dengan baju Aida atau suami. Tidak mungkin pula mainan Aida menjadi satu kardus dengan peralatan craft saya, dll.
Beri label di setiap kardusnya atau tulis dengan spidol, barang apa yang ada di dalam kardus tersebut. Ini untuk memudahkan kita saat membongkar kembali barang-barang di rumah yang baru.
Untuk pecah belah ataupun pajangan- pajangan yang rawan pecah, bungkus dulu dengan koran. Sedangkan kertas atau dokumen-dokumen yang rawan basah sebaiknya diwrapping.

rempong kan???
saat to do list di atas selesai dilakukan..
saatnya kita selonjor meluruskan badan yang lelah packing ini itu.

Sering berpindah tempat tinggal mengajari saya banyak hal. Bertemu orang baru, lingkungan baru, peraturan baru, kebiasaan kebiasaan baru, tempat-tempat baru,  Dan saya harus segera beradaptasi dengannya. Semoga kedepan banyak cerita indah di tempat baru.

oh ya, pindahan yang dulu-dulu, jarang saya posting. Jadi kali ini sepertinya seru kalau untuk diceritakan. Tunggu cerita selanjutnya...

Sunday, January 18, 2015

Dompet Behel

Siapa yang tidak kenal dengan dompet model eseperti ini.

Dompet untuk menyimpan recehan. Bahkan saat ini banyak menjadikan dompet ini sebagai souvenir pernikahan , dengan material dan bentuk yg sederhana tentunya.

Ngomong soal bentuk,  ada banyak model lucu lho. Saya ambil gambar ini dari sebuah group. Lucu-lucu bukan. Kebetulan saya masih punya beberapa koleksi behel untuk dibuat model model lucu ini. Selamat mencoba and happy weekend.





Tas Ransel Thomas

Tas ransel thomas masih tetap menjadi yg favorit.
ini adalah pesanan dari Lenteng Agung, Jaksel. Ceritanya waktu itu saya masih liburan. Seperti biasa, kalau sedang liburan saya akan menolak order. Tapi Mama Fidel ini sunggu pejuang tangguh. Dia rajin menghubungi saya kapan bisa mulai menerima order lagi. And akhirnya... jadilah tas Fidel ini meluncur ke Lenteng Agung. Alhamdulillah Fidel menyukainya.. terimakasih Mama Fidel.





My Home Sweet Home


Halo... happy weekend.
Saya mau cerita tentang perjalanan saya dalam membeli rumah. Project 2014 di keluarga kecil saya adalah memiliki hunian sendiri. Saya memang nomaden, karena masih mengikuti suami kemanapun dia dinas. Tapi biarpun demikian, niat beli rumah tetap kita wujudkan. Dengan resiko ya masih kosong alias belum bisa kami huni untuk sementara waktu. Its okelaaah.... kalau kata orang bilang siiiih, untuk investasi dll. Whatever.

Perjalanan kami mencari rumah cukup panjang. Mulai dari searching searching internet, beli tabloid rumah, majalah rumah, dan tanya sana sini. Ya, kita kumpulkan dulu sebanyak mungkin informasi mengenai seluk beluk rumah agar kami tahu ini dan itu. Baru setelah itu saya dan suami tahu persis, kriteria rumah apa yang kita inginkan. End then.... hunting deh. Yuk kita bahas satu-satu.

BUDGET
Hohohoooo.... nah yang ini jelas di urutan pertama. Kita pasti tahu donk kemampuan keuangan kita. Apalagi untuk kami yang sudah punya anak, harus mikir panjang kedepan. Jangan sampai besar pasak daripada tiang. Jadi kemarin ini yang jadi patokan kami. Awal googling selalu memasukkan batas maksimal budget. Dan muncullah ratusan gambar  rumah dengan harga yg cocok dengan kantong kita. Yuk dipilih... dipilih... dipilih.. hihiii.

LOKASI
Penentuan lokasi bersamaan dengan budget. Tentukan dulu kita pengin tinggal dimana, kota apa, atau persempit lagi daerah mana begitu. Semua pasti sudah punya cita-cita donk ingin tinggal dimana. Lihat juga kawasan tersebut banyak Terdapat fasilitas umum seperti sekolah dan fasilitas kesehatan. Nah kalo sudah ketemu artinya recomended deh tuh kawasan.
Ngomongin cita-cita, dari dulu saya dan suami pengin banget tinggal di Kaliurang Yogyakarta. Kenapa? Khususnya suami punya kenangan sendiri dengan Jogja. Saya juga. Dan orang bilang kawasan tersebut sangat strategis, jadi nilai investasinya cepat naik. And Now.. We did it... yihaaaa... jingkrak-jingkrak. Alhamdulillah.

DESAIN RUMAH
Kita pastikan dulu anggota keluarga kecil kita atau minimal rencana jumlah anggota keluarga kecil kita. Jadi kita tahu berapa jumlah kamar yang kita butuhkan dan ukuran rumahnya. Kalau saya kemarin memang sudah jadi patokan yaitu minimal jumlah kamar 3. Setelah itu lebih spesifik lagi, seperti tahun berapa dibangun, model rumahnya secara keseluruhan, lihat materialnya, ketersediaan ruang terbuka dan yang tidak kalah penting adalah masalah air. Oh ya, kalau tidak tau tentang material, ada baiknya bawa saudara atau orang yang tau tentang material. Seperti saya kemarin.
Dan dari semua spesifikasi di atas, kembalikan lagi ke budget, agar sesuai. Rumah yang saya beli memang bukan rumah baru. Dari segi lokasi dan desain, Rumah ini cukup mewakili spesifikasi dan budget yang kami punya. Lumayanlaaaah... biarpun tidak terlalu besar. Tapi masih ada taman kecil di depan rumah untuk saya yang hobby berkebun dan ada kolam kecil di taman untuk suami saya yang suka pelihara ikan.

One Gate System
Bagi yang ingin tinggal di perumahan seperti kami. One Gate System adalah harga mati. Yup, demi keamanan. Satpam 24 jam juga bikin tenang. Bersyukur kriteria ini ada pada rumah yg kami beli.

FASILITAS KPR
Saat ini hampir semua bank menyediakan layanan KPR. Baik itu bank syariah maupun konvensional. Seperti biasa marketing akan menawarkan beberapa promosi seperti bunga rendah di awal tahun angsuran dll. Nah untuk itu ada baiknya survey ke beberapa bank untuk membandingkan fasilitas KPR masing masing. Nah baru kemudian pilih mana yang paling pas di hati dan kantong.






Wednesday, January 7, 2015

Cara Asik Makan Apel

Holaa...
pernah dengar kan kalau kita dianjurkan makan apel sekali sehari. Bagi fans berat buah ini sih ga masalah. Tapi buat Aida, apel sangat tidak menarik. Apel bukan buah favoritnya. Jadi perlu variasi dalam penyajiannya selain dibuat jus. Cara paling simple adalah dengan membuat apel tidak tampak seperti apel, supaya terlihat menarik dan menggoda untuk dimakan. Yaaa... dibuat bebek seperti di bawah ini. Potongan potongan tipis apel, dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai bebek..
Daaann...yihaaa... berhasil.. pelan tapi pasti. Aida mulai mengunyah dengan lahap. Mulai dari kepala, sayap, ekor, dan perutnya... alhamdulillah.
Kalau sudah begini, jadi semangat belajar garnis dan membuat bento untuk Aida. Semangaaat...


Tuesday, January 6, 2015

Tantrum

Hi... ini Aida.
Ya, putri kecil saya yang selalu bersama saya tiap hari. Bahagia rasanya melihat perkembangan dia dari waktu ke waktu. Perubahan terasa sekali di usianya yang sekarang. Bulan Desember ini Aida genap 2,5 tahun. Dia sedang lincah-lincahnya. Kosakatanya pun mulai bertambah banyak. Sudah mulain mencoba menyampaikan sesuatu dengan 3 kata berurutan. Seperti : 'Mama main sini' .... 'Papa berangkat kerja.





Diantara banyak perubahan, ada satu hal yang membuat kaget, sekarang Aida jadi lebih sensitif. Sedikit sedikit marah dan mengamuk. Kalau keinginannya tidak terpenuhi dengan segera langsung ngambek.
Aduuuh..pusing kalau sudah begini. Apalagi kalau kejadiannya di muka umum. Aww...aww... malunyaaa... berasa nggak bisa mendidik anak.. huhuuu.. sempat berpikir negatif, ada sesuatu yang salah pada cara mendidik anak saya. Setelah browsing internet, artikel parenting, saya menemukan istilah tantrum sekaligus penjelasannya. Saya mengcopy ini dari sosial media kawan kawan saya. Lega sekali rasanya mengetahui bahwa tantrum itu normal di usia Aida sekarang. Intinya jangan panik dan jangan ikutan ngambek alias marah ke anak kita . Case closed. PR saya adalah menjadi ibu yang sabar. Bismillah.










Thursday, January 1, 2015

Welcome 2015

Hollaaa..
Postingan pertama di awal tahun.

Saatnya menutup kalender lama
dan membuka kalender baru. Thats all.. Harapannya apa yaa...Semoga setiap harinya kita diberikan kesehatan dan menjadi lebih baik.
Hmmm... klise banget ya.

Kalau yang begini sih bukan hanya saat ganti tahun saja. Tapi setiap waktu dan setiap hari.
Untuk tahun 2015, saya memilih menjadi Super Mom aja deh...hahahaa....

I want to Be SuperMom.. Apa ituu??? Kalau saya sendiri mengartikannya sebagai Ibu yang baik yang keberadaannya memberikan kebahagiaan dalam keluarga. Kurang lebih begitulah. Ini murni pendapat pribadi lho.


Setahun kemarin, ...
Saya banyak mendapat pelajaran. Baik dari wejangan-wejangan orang tua, mendengar cerita sahabat sahabat saya sesama istri dan ibu, melihat pengalaman orang, baca2 artikel parenting ataupun mengamati langsung keseharian orang, ibu-ibu khususnya. Oh ya saya juga tergabung dalam komunitas-komunitas parenting seperti Komunitas Ayah Edy, Focer , dll. Dari situ saya menyadari, banyak sekali kekurangan dan baru sedikit yang saya lakukan untuk keluarga kecil saya. Dan saya kira belum terlambat untuk membenahinya.

Menjadi istri dan ibu memang pelajaran seumur hidup. Karena tiap hari tiap bulan dan tiap tahun akan berbeda permasalahan yang dihadapi. Bahkan bisa berbeda antara orang yang satu dengan yang lain. Untuk itu saya harus belajar setiap hari.

Apalagi anak saya sudah bukan bayi lagi. Desember ini usiaY sudah menginjak dua setengah tahun. Jadi saya musti perhatian ekstra di masa emasnya. Memberikan pengalaman pengalaman baru adalah hal yang tepat di usia ini. Mengenalkan banyak hal melalui aneka permainan juga membuat anak jadi pengeksplor yang handal.

Yup,..itulah salah satu PR saya.. dari sekian banyak PR lainnya.

terlepas dari I want to be SuperMom
saya juga punya beberapa agenda dan harapan di 2015. Lebih tepatnya meneruskan agenda 2014 yang tertunda. Semoga lancar semuanya. Emmazone Craft juga semakin maju. Amiiin..


Baiklah kalau begitu..
Happy Long Holiday All...

Keep Calm and Move On
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Aida

Lilypie - Personal pictureLilypie Fourth Birthday tickers

My Wedding

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers