emmazone craft: November 2016

Tuesday, November 29, 2016

#BeCreative2016: Weaving Time

Assalamualaikum..
Tahun 2015 lalu, saya sempat seru-seruan ws cemprut di studio Living Loving. Saat itu saya melihat karya Nike Prima terpajang setengah jadi di meja. Masih work in progress sepertinya. Tapi inilah untuk pertama kalinya saya melihat karya weaving secara langsung. Biasanya saya hanya melihat di IG. Oh ya saya juga pecinta karya-karya sunwoven. Saya ikuti terus IG-nya. Kece badailah pokoknya.

Sejak saat itu saat jatuh cinta dengan yang namanya weaving. Saya pun membeli loom dari Mba Nike dan beberapa benang. Dan masih tersimpan rapi. Karena terlalu (sok) sibuk dengan hal lain.


Dan kini hampir dua tahun kemudian, saya kembali membuka loom yang masih anyar, gress dan belum tersentuh, halaaaah bahasanya, wkwkw. Saya saya mulai buka-buka youtube untuk belajar. Tapi lagi lagi terkendala waktu. Saya musti sembunyi-sembunyi kalo mau bermain benang. Maklum, anak saya selalu gemas kalau lihat benang. Bawaannya mau mainin. Itulah sebabnya, saya musti sembunyi- sembunyi kalau mau bermain benang.

Saya juga mengikuti kelas weaving. Kebetulan waktunya tepat. Jadi saya langsung mendaftar. Ternyata seru juga bermain weaving.



Tuesday, November 1, 2016

#BeCreative2016: Playing Water Colour

Assalamualaikum
Kapan ya terakhir pegang kuas dan bermain cat air? Jaman masih SMP kali ya. Saya ingat sekali waktu SMP dulu ada pelajaran seni rupa dengan tugas akhir melukis di media kanvas dengan menggunakan cat air. Dan ini sudah lama sekali. Jadi kangen corat coret nih, hihii..

Nah kebetulan sekali Puri Ideku Handmade mengadakan ws di Jogja. Untuk mengobati kerinduan saya bermain kuas, maka saya ikutan deh. Akhirnya saya bisa seru-seruan lagi doodling di atas kanvas yang kali ini sudah berbentuk pouch. Cat yang digunakan kali ini adalah cat akrilik. Nah ini dia hasilnya... Musti banyak belajar sih, biar nih tangan makin cihuy dalam menggoreskan kuas dan memadupadankan warna.




#BeCreative2016 : Decoupage

Assalamualaikum
Sudah lama pingin belajar decoupage. Waktu itu masih hamil anak kedua. Maksudnya buat isi waktu luang sebelum lahiran. Apadaya, justru waktu itu saya disibukkan dengan urusan packing pindahan. Jadi baru kesampaian setelah anak kedua lahir..

Decoupage..
Sering saya lihat beberapa produk dengan aksen semacam lukisan gitu. Memang waktu itu saya menyangka bahwa itu lukisan dan berpikir hebat bener ya pelukisnya.. Bisa detail dengan paduan warna yang pas. Eh makin kesini akhirnya terjawab bahwa itu bukan lukisan. Melainkan gambar yang ditempel yang diproses dengan teknik tertentu sehingga terlihat menyatu dengan media tersebut seolah olah menyerupai lukisan. Proses ini disebut Decoupage.

Apa itu decoupage?? Decoupage berasal dari bahasa Perancis, yang artinya memotong. Pada prosesnya, Decoupage memang diawali dengan memotong bagian bagian yang akan ditempel.

Nah bulan kemarin saya sempat praktek decoupage. Untuk mengobati rasa penasaran saya. Sebuah tas anyam berwarna terang menjadi medianya. Sebelumnya saya memilih tissu motifnya. Saya memilih motif bunga mawar sederhana. Oh ya sebetulnya untuk decoupage bisa dengan gambar apa saja, tidak harus dengan bahan kertas tissue. Gambar-gambar dari majalah atau kalender bekas juga bisa. Hanya saja makin tipis lapisan gambar akan membuat hasilnya semakin terlihat menyatu dengan media. Begitu juga sebaliknya, makin tebal lapisan gambar misal dari kertas yg tebal maka akan tampak menyembul dan sulit menyatu dengan media. Itulah mengapa para pelaku decoupage lebih memilih tissue motif sebagai aplikasinya.


Saya pun demikian, setelah memilih tissue bermotif mawar warna salem, saya lanjutkan dengan memotong gambar bunganya dengan gunting. Oh ya, untuk teknik memotong gambarnya juga ada 2 macam yaitu menggunting dan menyobek. Suka suka masing masing orang sih. Kalau saya sih tetep milih menggunting.. Meminimalisir kecelakaan salah potong.. Bayangin aja kalau disobek, kalau belum lihai macam saya, bisa sobek di tempat yang salah alias sobek gambarnya, hehee..



Nah setelah dipotong, maka kita tentukan letak gambar tersebut akan ditempel. Untuk lemnya  bisa menggunakan lem putih. Pastikan semua bagian nempel di media ya. Sebab kalau tidak akan menggembung di hasil akhirnya. Karna kertas tisu sangat tipis, maka perlu hati-hati saat menempel, supaya tidak sobek atau menempel di tangan kita.

Setelah gambar ditempel di media, maka kita perlu membersihkan sisa lem dengan mengusapkan air menggunakan busa. Lalu keringkan menggunakan hairdryer atau dijemur sinar matahari. Setelah kering baru kita vernis. Untuk vernisnya sendiri ada 2 macam, dof atau yang mengkilat. Lalu keringkan kembali. Jadi deh.





Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Aida

Lilypie - Personal pictureLilypie Fourth Birthday tickers

My Wedding

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers