Assalamualaikum..
Judulnya Work in Progress.. Keburu mau lebaran soalnya.. Jadi pending dulu ngerjainnya.
Bukan menyerah siiih... Tapi memodifikasi lebih tepatnya.. (Membela diri).
Mengerjakan proyek quilting memang tidak mudah bagi saya. Saya yang tergolong emak rempong dengan dua anak ini, nyaris kehabisan waktu kalau urusan membagi waktu antara bercrafting ria dengan urusan domestik... #ngeles.. Contohnya proyek quilting wall hanging saya ini. Setelah terkapar sekian lama tanpa perhatian. Akhirnya saya memutuskan untuk menyelesaikannya. Eiits.. Tunggu dulu... Tapi bukan selesai sebagai wall hanging seperti cita-cita semula ya. Trus apa donk? Seperti kalimat saya di awal. Saya memodifikasinya menjadi sebuah quilting potholder.
Apa itu potholder?? Kalo bahasa pribadi saya itu lampin atau alas untuk perabot dapur seperti teko. Bisa juga untuk alas panci sehabis masak. Tapi mengingat perjuangan selama proses menyambung potongan-potongan kain kecilnya. Kok sayang ya jika hanya jadi alas panci. So, saya menjadikannya sebuah alas vas bunga. Ukurannya memang tidak besar, jadi cocok untuk diletakkan di tengah meja ruang tamu atau di atas kulkas.
Nah tinggal baking dan quilt yaa...
Pattern yang saya buat adalah Dresden Plate (kiri) . Menurut sejarahnya, Motif ini pertama kali dibuat pada yahun 1785. Wow udah tua banget ya ni pattern. Ada juga yang menyebut pattern dengan nama Aster, Dahlia, dan Friendship ring. Selanjutnya, pattern kedua yang saya buat adalah Heksagon (kanan). Dari namanya sudah ketahuan ya, dari kata heksa yang artinya enam. Heksagon patterne memiliki 6 sisi yang sama. Harus super teliti saat membuatnya. Kalo tidak, maka tidak akan presisi saat disatukan. Nah..dalam dunia quilting fatal kalo tidak presisi..
Oke.. Sampe disini dulu.. Kita lihat nanti yaa kalo sudah jadi..
