emmazone craft: Tantrum 2

Wednesday, March 4, 2015

Tantrum 2

Hallo mommies..
Siapa yang masih berurusan dengan tantrum alias anak sering ngambek dan ngamuk.. hayoo tunjuk tangan. Saya ngacung pertama ya.. hihii.
Hiiii...fotonya ga kontak banget yaaa... abaikaan

Saya ingat sekali dulu saya lihat ponakan saya yang masih berumur sekitar dua tahunan ngomel ngomel nggak jelas ke ibunya. Dulu sih cuma bisa membatin, nih anak kenapaaa..

Halloo..
sekarang saya mengalaminya sendiri. Yayayaa... ini namanya tantrum. Aida kalo ada sudah ngambek dan ngamuk.. hadeeeh langsung bikin suasana rumah jd heboh. Saya sendiri masih belajar menghadapi anak yang tantrum.
Ini adalah kedua kalinya saya memposting tentang tantrum. Sebelumnya saya juga pernah menulis tentang tantrum.
Kemarin saya membeli tabloid Nova edisi  1410 Maret 2015 , di dalamnya ada artikel menarik yang membahas tentang tantrum.

Penjelasannya saya kutip sebagai berikut ya.

Tantrum umumnya terjadi pada batita umur 1-3 tahun dan frekwensinya akan menurun di usia 3-4 tahun. Lamanya tantrum alias ngamuk-ngamuk sekitar 10-15 menit bergantung pada energi anak  saat itu. Waaaahh... patut waspada nih. Aida suka lama tantrumnyaa.. hadeeh... besar juga energinya kamu nak.

Meskipun wajar. Tantrum musti ditangani. Sebab kalo tidak, akan menjadi kebiasaan yang mempengaruhi karakter atau sifat anak.
Waduuh.. kudu waspada lagi nih. Status siaga satu. Bismillah

yuk kenali kemungkinan penyebab tantrum :
1. Kurang perhatian dan kasih sayang
2. Cara cara mendisiplinkan yang tidak konsisten
3. Orang tua sering mengkritik dan atau justru terlalu protektif.
4. Persaingan antar saudara.
5. Keterampilan bahasa yang tidak terasah.
6. Anak menderita penyakit tertentu.
7. Akumulasi ketidakpuasan pada diri anak.
8. Rasa lapar atau lelah. Ini mungkin yang sering terjadi dan umumnya tidak lama. Kalau sudah kenyang atau istirahat, maka anak akan menjadi tenang.

nah lebih lanjut dijelaskan bagaimana menangani tantrum.
1. Kenali lebih baik lagi sifat dan karakter anak. Pendekatan ini membuat si kecil merasa diterima. Kitapun bisa memahami keinginan si kecil walau komunikasi batita masih terbatas.

2. Lakukan observasi yang bisa memicu munculnya tantrum. Apakah anak tantrum setiap kelelahan, kelaparan atau yang lainnya.

3. Evaluasi kembali kebutuhan anak yang tidak terpenuhi. Misal, siapkan makanan agar tidak kelaparan saat bepergian.

4. Jadilah teman yang menyenangkan untuk si kecil. Karena kebutuhan si kecil tidak hanya materi, namun juga perhatian dan kasih sayang.

5. Berikan pujian ketika anak menunjukkan perilaku baik. Pujian membuat anak merasa dihargai dan disayang.

6. Ciptakan rutinitas seperti bangun pagi, sarapan, mandi yang menyenangkan dan lainnya. Belajar mengikuti rutinitas berarti belajar mengontrol diri serta belajar mengenal keterbatasan.

nah itulah penjelasan mengenai tantrum dan cara penanganannya di tabloid yang saya baca. Yuk mommies, cheklist  mana saja yang musti kita perbaiki. Semangat yaa..

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Aida

Lilypie - Personal pictureLilypie Fourth Birthday tickers

My Wedding

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers